Mitos seputar ikan dan seafood telah banyak beredar di masyarakat. Namun ada beberapa mitos yang tidak sepenuhnya benar dan Anda perlu tahu fakta kebenaran yang sesungguhnya.
1. Hindari Seafood Untuk Menurunkan Kolesterol Darah
Tentu saja ini menjadi mitos seafood paling teratas. Seafood pada umumnya mengandung kolesterol tingkat tinggi, namun rendah lemak jenuh. Kolesterol yang ditemukan di dalam seafood dan daging lainnya memiliki pengaruh kecil pada kolesterol darah kebanyakan orang. Lemak jenuh dan asam lemak trans merupakan faktor yang paling penting dalam meningkatkan kolesterol darah, bukan kolesterol diet! Lemak jenuh biasanya ditemukan di dalam produk daging dan makanan kemasan. Lemak trans, di sisi lain juga ditemukan di dalam cemilan kemasan, goreng-gorengan maupun margarin beku yang mengandung minyak hidrogenasi.
2. Batasi Asupan Ikan Karena Mengandung Merkuri
Orang seringkali bertanya-tanya ikan mana yang dapat dimakan dan ikan mana yang sebaiknya dihindari. Berbagai macam ikan yang harus dihindari sebenarnya diarahkan untuk memperingatkan wanita hamil dan menyusui serta anak-anak yang masih sangat rentan terhadap toksisitas merkuri, dan bukan untuk masyarakat umum. Sebenarnya Anda tidak perlu takut untuk mengkonsumsi ikan. Bahkan dalam sebuah analisis yang dikeluarkan Harvard Center pada tahun 2005 mengatakan diperkirakan akan terjadi peningkatan 8.000 kematian akibat serangan jantung dan stroke jika semua orang Amerika mengurangi konsumsi ikan sampai 1/6 dari jumlah yang dikonsumsi saat ini. Jangan hindari semua ikan. Jika Anda masih kuatir akan kandungan merkuri pada ikan, hindari ikan dengan resiko kandungan merkuri tinggi (hiu, ikan todak, king mackerel dan tilefish).
3. Semakin Daging Ikan Berlemak, Semakin Baik
Memang benar bahwa lemak ikan seperti mackerel, salmon, sarden dan herring memiliki kandungan tinggi dari asam lemak omega-3 yang juga berfungsi sebagai pelindung jantung. Kebanyakan pemakan ikan mencari filet berlemak ketika memilih ikan. Namun penting untuk dicatat bahwa meskipun beberapa ikan pada umumnya mengandung lebih banyak lemak dan itu berarti kandungan lebih akan asam lemak omega-3, beberapa ikan berlemak seperti salmon ternak mengandung kadar PCB yang lebih tinggi – yaitu bahan kimia berbahaya yang telah dilarang pada tahun 1977. Oleh karena itu, jangan hanya mencari filet berlemak melainkan carilah ikan liar yang masih menawarkan sumber asam lemak omega-3. Catatan: salmon kalengan biasanya dibuat dari salmon liar.
4. Suplemen Minyak Ikan Baik Untuk Kesehatan
Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan mereka yang menderita penyakit jantung untuk mengkonsumsi suplemen minyak ikan dengan persetujuan dokter mereka. Namun, banyak orang termasuk anak-anak mengkonsumsi minyak ikan padahal tidaklah perlu. Selain itu, tidak semua suplemen minyak ikan sama. Minyak hati ikan Cod misalnya, mengandung kadar tinggi dari vitamn A dan D. Menurut UC Berkeley, sedikitnya 6.000IU dari vitamn A setiap hari dapat mengganggu pertumbuhan tulang dan menyebabkan patah tulang pada anak-anak. Selain itu, karena hati yang berfungsi sebagai penyaring racun, hati ikan Cod lebih mungkin terkontaminasi racun seperti PCB dari suplemen minyak ikan lainnya. Jika Anda kuatir mengenai suplemen minyak hati ikan yang Anda miliki, konsultasikan pada dokter Anda.
Catatan Yang Perlu Digarisbawahi
Ikan dan seafood merupakan pengganti yang sangat baik untuk produk daging. Kedua jenis makanan ini menyediakan sumber yang kaya akan protein dan asam lemak omega-3; dan mereka juga rendah lemak jenuh. Pada tahun 2002, Asosiasi Jantung Amerika, menganjurkan untuk makan minimal 2 porsi ikan dalam seminggu, terutama ikan berlemak. Dengan meningkatnya keprihatinan publik atas ikan hasil budidaya, pilihlah ikan liar.
Komentar :
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentarnya