Tanda-tanda Biang keringat:
Awalnya keluar bintik-bintik merah, mirip bintik air, lalu menjalar luas dan membentuk bercak kemerahan pada kulit. Biasanya terjadi pada bagian kulit yang tertutup pakaian atau pada lipatan kulit. Keringat yang seharusnya keluar, mengalami hambatan, sehingga terjadi apa yang disebut biang keringat.
Biang keringat terdiri dari beberapa tipe, yaitu:
- Tipe Pertama
Sumbatan terjadi di permukaan lapisan jangat atau lapisan tanduk sehingga lokasinya dangkal sekali. Biang keringat tipe inilah yang paling umum dan sering terjadi. Gejalanya, pada kulit tubuh bayi yang sering keringatan akan tampak mengelupas, kering, dan kasat. Gejala ini biasanya dipicu oleh panasnya udara.
“Biang keringat tipe ini ditandai bintik-bintik berisi air kecil-kecil dan akan mudah pecah sendiri karena lokasinya yang masih dangkal sekali,” terang dr Ari Muhandari Ardhie, SpKK, spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Kulit & Kelamin RSAB Harapan Kita, Jakarta.
- Tipe Dua
Lokasi sumbatan di bagian lapisan jangat yang lebih dalam. Selain kulit menjadi bruntusan merah, juga disertai rasa gatal. Itulah mengapa, biang keringat tipe ini irritable atau mengganggu. Bayi yang mengalami biang keringat tipe dua akan menjadi rewel akibat rasa gatal. “Orang tua biasanya akan mengeluh pola tidur bayinya terganggu seperti gelisah, tak nyenyak, dan lainnya. Ini bisa dijadikan indikator rasa gatal pada bayinya mengingat bayi belum bisa bicara,” tutur Ari.
Tak ada tanda lain semisal panas karena biang keringat bukan penyakit infeksi. Kita hanya bisa melihat reaksi tubuh yang membuat bayi jadi gatal. “Bila ibu merawat sendiri bayinya, maka biang keringat bisa cepat ketahuan karena naluri juga berperan besar,” lanjut Ari.
- Tipe Tiga
Sumbatan terjadi di subkutis yang letaknya di bawah lapisan jangat. Jadi, sumbatannya lebih dalam dibanding tipe dua. Biasanya tipe tiga terjadi di daerah-daerah yang suhunya sangat panas. Walaupun Indonesia termasuk negara tropis, namun biang keringat tipe tiga jarang terjadi. “Mungkin faktor angin sangat mempengaruhi sehingga suhu di Indonesia tak terlalu panas. Lain halnya dengan negara lain yang suhunya mungkin mencapai 40 derajat Celcius,” tutur Ari.
Biang keringat tipe tiga ditandai bintil-bintil pada kulit dan bila diraba akan terasa agak keras. Bintil-bintil ini sekilas mirip jerawat batu.
Tips dan Cara Mengatasi Biang Keringat:
- Ganti Baju : Segera ganti baju si kecil bila terlihat basah karena keringat.
- Cukup Ventilasi: Anak akan merasa nyaman ketika suhu lingkungan tidak terlalu tinggi. Jika cuaca sangat panas, tidak ada salahnya menyalakan AC atau kipas angin di rumah.
- Batasi popok sekali pakai: Popok sekali pakai memang berdaya serap tinggi. Sayangnya, popok ini juga bisa membuat lembab daerah yang tertutup olehnya. Jadi batasi penggunaannya.
- Cukup Minum: Keringat adalah proses keluarnya cairan dari dalam tubuh. Agar cairan tubuh tergantikan sebaiknya beri air putih yang memadai pada anak, terutama ketika ia banyak berkeringat.
- Lebih aman bedak tabur: Selain dalam bentuk bedak tabur, di pasaran juga dijual pengurang rasa gatal dalam bentuk bedak kocok, krem, dan salep. Menurut Ari, pada prinsipnya sama saja karena bahan-bahan yang ditempelkan di kulit bisa dalam berbagai bentuk. Hanya saja, semakin kental atau semakin berbentuk salep, maka akan semakin lekat.
“Bedak tabur kalau ditempelkan di badan tentu fungsi lekatnya kurang. Lain dengan bedak kocok yang ditambahi cairan tertentu sehingga lebih melekat ke badan,” terang Ari.
Cuma, seringkali bedak kocok ada tambahan alkoholnya sehingga pada beberapa orang bisa menimbulkan iritasi bila digunakan. Jadi, silakan pilih mau bentuk yang mana. Tetapi kalau mau lebih aman dan nyaman, sih, pilihlah bentuk bedak tabur seperti dianjurkan Ari. “Kecuali bila biang keringatnya agak berat, barulah gunakan bedak kocok.”
- Lebih sering mandi: Anak-anak yang tinggal di wilayah beriklim tropis, dan sedang musim kemarau, ia perlu lebih sering mandi dan dikeringkan dengan handuk bersih. Agar tidak terbentuk biang keringat jaga senantiasa kulit bersih dan kering, terutama pada daerah yang sering berkeringat dan lipatan kulit. Hawa panas dengan kelembaban tinggi memicu terbentuknya penyakit yang membuat anak kurang nyaman.
Bisa jadi anak menjadi gelisah, tergganggu tidurnya, karena bagian kulit yang ditumbuhi biang keringat menjadi gatal dna perih. Rasa tidak nyaman di kulit mengganggu waktu istirahatnya.
Rutin mandi atau membasuh kulit dan menjaganya agar tetap kering, terutama pada bagian yang tertutup pakaian, mencegah terbentuknya biang keringat. Tingginya kelembaban udara juga menahan laju penguapan keringat. Maka berada di udara mengalir dan terbuka lebih menyehatkan kulit anak ketimbang berada di ruangan kamar yang pengap. Udara menjelang hujan, misalnya, menjadikan peluh sukar keluar.
- Pilih pakaian tipis menyerap keringat: Bahan pakaian menentukan rentannya kulit anak terhadap terbentuknya biang keringat. Lebih baik memilih pakaian jenis bahan cita dari katun (kapas), dan bukan bahan sintetis (polyester), agar peluh terserap sempurna.
Sifat kain katun dari kapas (kapas) sebagi berikut:
• Sifat kain tidak jatuh (melambai)
• Remas kain kuat, akan amat kusut dan tidak kembali seperti semula.
• Bila basah lebih lama kering.
• Nyaman dipakai (tidak gerah)
Selain itu model pakaian anak sebaiknya sederhana dan tidak terlampau membungkus sekujur tubuh sehingga lebih banyak wilayah kulit yang tertutup. Biasakan malah tidak perlu melindungi tubuh dengan pakaian yang penuh membungkus pada musim panas. Dengan begitu penguapan keringat lebih lancar. Ini juga kiat bagaimana biang keringat bisa dicegah. Termasuk menciptakan udara ruangan tempat anak tidur dan bermain lebih bersuhu nyaman. Pemakaian kipas angin dan pengatur-suhu ruangan (AC) ikut menolong.
- Cegah infeksi
Bila biang keringat telanjur terbentuk, atasi dengan perawatan kulit secara higienis. Gunakan sabun atau sabun antiseptik, keringkan kulit sampai tuntas setiap habis mandi dan saat sedang berkeringat, dan pastikan air mandi bersih. Mengapa?
Kita tahu kulit yang sudah berbiang keringat tergolong rentan terinfeksi. Selain perlu diberikan bedak kocok khusus untuk biang keringat, kulit harus dibebaskan dari garukan yang berlebihan.
Garukan berpotensi menumbuhkan infeksi kulit pada bagian kulit yang ada biang keringatnya. Dan akan terbentuk bisul-bisul kecil berisi nanah. Penyembuhan biang keringat dengan infeksi lebih sulit ketimbang bila hanya biang keringat saja. Diperlukan antibiotika kulit (salep) pada biang keringatnya.
Mengajak anak yang sering terkena biang keringat bepergian ke daerah dapat membantu mencegah, selain mengatasi biang keringat yang sudah ada.
Adakalanya biang keringat tergolong parah karena menjalar ke lebih luas kulit. Untuk kasus demikian perlu bantuan resep dokter untuk mendapatkan obat anti gatal, anti infeksi, dan yang mempercepat biang keringatnya lekas mereda.
Komentar :
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentarnya