Penjual Telor
Di sebuah pasar tradisional
Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: "Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?"
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah. Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."
Kirim Surat Ijin
Supar sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan berita yang jelas. Suatu hari, dia dimarahi oleh gurunya.
Guru : "Supar kalau kamu nggak masuk karena sakit atau halangan, kan kamu bisa kirim surat!"
Supar: "Dulu Supar pernah kirim surat tapi nggak pernah dibalas-balas, jadi malas untuk buat surat lagi..."Nama Ibu
Dalam kelas baru murid sekolah dasar kelas 1. Seperti biasa terjadi kenal mengenal antara guru dan murid.
Guru : "Siapa nama kamu?"
Murid: "Amelia"
Guru : "Kalau ibu kamu siapa?"
Murid: "Mama?"
Guru : "Maksud ibu, nama Ibu kamu?"
Murid: "Iya, Mama."
Guru : "Okelah, bagaimana Ayah kamu panggil Ibu kamu?"
Murid: "Eh, monyet
Tukang Bohong
Otong yang baru pertama kali akan pergi ke Jakarta diberi pesan oleh Diki, temannya sekampung yang telah bertahun-tahun tinggal di Jakarta.
"Hati-hati di Jakarta, karena orang Jakarta banyak bohongnya, tukang tipu."
Ketika hendak turun dari bis kota dari Terminal Pulo Gadung menuju rumah Diki, sang kondektur bis berteriak memberi tahu,
"Awas kaki kiri duluan, kaki kiri duluan!"
Ingat akan pesan Diki, Otong langsung berpikir,
"Ah pasti kondektur ini bohong."
Dan dia melompat dari bus yang masih berjalan dengan kaki kanan lebih dahulu. Tentu saja dia jatuh dan babak belur. Begitu berdiri, Otong menyumpah-nyumpah,
"Memang orang Jakarta tukang bohong. Dengan kaki kanan saja babak belur, apalagi dengan kaki kiri!"
Dokter : Dengan menyesal harus saya katakan pada Anda bahwa Anda terkena tumor di otak.
Parno : Horee!! ! (melompat kegirangan)
Dokter : Anda mengerti maksud saya bukan?
Parno : Tentu saja, apakah Anda kira saya bodoh?
Dokter : Mengapa Anda begitu gembira?
Parno : Karena itu membuktikan bahwa saya mempunyai otak.
Guru : Berapakah 5+4?
Parno : 9
Guru : Berapakah 4+5?
Parno : He, he, Anda mau menjebak saya, Anda hanya membalik hitungannya, jawabnya 6!!
Parno : Saya ingin membeli vitamin untuk cucu saya.
Karyawan : Vitamin apa, A, B atau C?
Parno : Apa saja, cucu saya belum bisa membaca!!
Orang : Apa yang kamu lihat?
Parno : Saya tahu nomor PIN ATM Anda, hee, hee...
Orang : OK, berapakah nomor PIN saya?
Parno : Empat buah asterisk (*).
Teman : Bagaimana dengan kaset video yang Anda pinjam dari saya kemarin? Bagus?
Parno : Apanya yang bagus, tadinya saya kira itu sebuah film horor, ternyata tidak ada gambarnya.
Teman : Apa judul film itu?
Parno : Head Cleaner.
Parno : (menangis) Dokter bilang, ibu saya meninggal.
Teman : Saya ikut berdukacita, sahabatku.
Dua menit kemudian Parno menangis lagi bahkan lebih keras.
Teman : Ada apa lagi?
Parno : Kakak saya baru menelepon, ibunya juga meninggal.
Rekan : Maaf saya terlambat. Saya terjebak di dalam lift selama 4 jam karena listrik padam.
Parno : Tidak apa, saya juga... saya terjebak di eskalator selama 3 jam.
Anak Parno : Pa, bagaimana ejaan kata "successful"... dengan satu c atau dua c?
Parno : Beri saja tiga agar yakin.
Teman : Mengapa kamu mengajak 18 teman menonton bioskop.
Parno : Karena di bawah 18 tidak boleh.
Parno : Apakah ada TV warna?
Penjual : Ya!
Parno : Beri saya yang hijau.
Parno : Barang apakah ini?
Penjual : Ini adalah termos.
Parno : Untuk apa itu?
Penjual : Membuat yang panas tetap panas, yang dingin tetap dingin.
Parno : Ha, ha. Saya akan beli.
Besoknya Parno ke kantor dengan membawa termos.
Bos : Mengapa Anda membawa termos?
Parno : Karena membuat yang panas tetap panas, yang dingin tetap dingin.
Bos : Anda isi apa?
Parno : Dua gelas kopi dan secangkir es krim.
Parno membeli komputer baru dan menggunakannya. Ketika ia menemui kesulitan, ia memutuskan untuk menekan tombol "Help". Tak lama kemudian ia menjadi bingung dan menelpon toko komputer.
Parno : Saya menekan tombol F1 untuk meminta bantuan, tetapi sudah setengah jam tidak ada orang datang membantu saya.
Parno datang ke dokter dengan kedua telinganya luka bakar.
Dokter : Apa yang terjadi?
Parno : Saya sedang menyeterika dan telepon berdering, saya salah mengambil gagang telepon, tidak sengaja saya mengangkat seterika dan menempelkannya di telinga saya.
Dokter : Wow..! Tetapi apa yang terjadi dengan telinga Anda yang satu lagi?
Parno : Teman saya yang goblok itu menelepon lagi.
Setelah berhasil menyusun suatu jigsaw puzzle dengan bangga ia memperlihatkan pada temannya.
Parno : Saya hanya memerlukan 5 bulan untuk menyusunnya.
Teman : Mengapa begitu lama?
Parno : Lama? Lihat ini di kotaknya tertulis "Untuk 4-7 tahun".
Komentar :
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentarnya